Roro Tak Beroprasi, Sopir dan Pedagang di Dabo Singkep Merugi:Sayuran Tengelam, Barang Tertahan Di Jambi
Dabo Singkep – Sudah satu setengah bulan kapal roro dengan rute Dabo Singkep–Kuala Tungkal tidak beroperasi. Akibatnya, puluhan sopir lori dan mobil pikap tertahan di Dabo Singkep dan tidak dapat kembali ke Jambi. Para pedagang pun mengalami kerugian karena distribusi barang terhambat. Beberapa bahkan merugi besar setelah pompong sewaan mereka tenggelam di laut saat mengangkut sayuran dari Jambi ke Dabo Singkep.
Keluhan disampaikan oleh Marta Penda, salah satu sopir yang mewakili sekitar 12 kendaraan yang tertahan. Ia mengungkapkan bahwa para sopir tidak bisa bekerja karena tidak dapat mengantarkan barang kembali ke Jambi, sementara di sisi lain harus menanggung biaya hidup selama menunggu tanpa kepastian.
“Kami sudah satu setengah bulan di sini. Mobil tidak bisa jalan karena roro tidak beroperasi. Kami bingung harus bagaimana,” ujar Marta.
Keluhan serupa datang dari Alek, seorang pedagang sayur yang biasa mengirim barang dari Jambi ke Dabo Singkep. Karena kapal roro tidak beroperasi, ia terpaksa menyewa pompong. Namun nasib buruk menimpanya ketika salah satu pompong yang membawa sayuran tenggelam dalam perjalanan, menyebabkan kerugian hingga jutaan rupiah.
“Sayuran kami tenggelam. Barang-barang dari Jambi juga banyak yang tertahan. Toko-toko di sini kehabisan stok,” tutur Alek.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F-SPSI) NIBA Kabupaten Lingga, Christophorus Merkurius, melalui Ketua Bidang Penyelesaian Hubungan Industrial (PHI) F-SPSI NIBA, Adi S., menyayangkan kondisi ini yang menurutnya terus berulang setiap tahun.
“Kondisi seperti ini bukan kali pertama terjadi. Setiap kali kapal roro menjalani docking tahunan atau menjelang hari raya, selalu ada keterlambatan operasional yang berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat,” ujar Adi.
Ia mendesak pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera turun tangan dan memfasilitasi penyelesaian masalah ini demi keberlangsungan roda ekonomi masyarakat Dabo Singkep.
“Harus ada solusi permanen. Jangan hanya bertindak saat kerusakan terjadi. Kasihan masyarakat yang menggantungkan hidup dari distribusi logistik ini,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak operator kapal roro maupun instansi terkait mengenai kapan kapal akan kembali beroperasi.
Penulis. ijalking3
Komentar
Posting Komentar