Di Duga Excavator Miliki Munanti dan Sariyadi Terlibat Peti ilegal Dan Perusakan Hutan Di Lokasi KM 26 Lubuk Toman. - Kapuas News

Breaking

About Us

ads header

Senin, 24 Juni 2024

Di Duga Excavator Miliki Munanti dan Sariyadi Terlibat Peti ilegal Dan Perusakan Hutan Di Lokasi KM 26 Lubuk Toman.


                 

                                                                                          Batam.Kapuas News com.Ketapang Kalimantan Barat. Polda Dan Polres Harus Bertindak Cepat Masalah ini .Sebab Cukong Nya Atau Mafia Meraja rela. 

Penindakan kegiatan PETI oleh tim gabungan Polda Kalbar di ikuti dari KLHK dan Gakkum Kalbar dalam memberantas kegiatan PETI di Ketapang di tahun di 2022 sampai 2024 lalu patut diapresiasi, sebagai wujud keseriusan Polda Kalbar dan KLHK - Gakkum Kalbar memberantas para cukong atau mafia tambang emas illegal di Ketapang,

Kerusakan alam dan lingkungan saat ini makin parah seolah penertiban dan penindakan hukum yang di lakukan Oleh APH dari tahun 2022 sampai 2024 terhadap bagi para pelakunya ternyata tidak menimbulkan efek jera sama sekali bagi pelakunya, penindakan dari pihak APH di lakukan agar perusak hutan dan lingkungan tidak terjadi lagi.          

Terutama bagi para cukongnya  pemilik alat berat excavator CAT yang diduga milik MUNANTI Alat pribadi sendiri  mendapatkan ke untungan besar di balik kegiatan PETI yang diduga sebagian unit tersebut milik MUNANTI alat itu di pakai sendiri di lokasih lubuk toman di area hutan desa sugai besar. 

Hingga hari ini pihak aparat penegak hukum dan KLHK Kalbar seharusnya segera melakukan tindakan tegas secepatnya terhadap pelakunya terutama penyedia  Unit excavator di lokasi KM 26 Lubuk Toman.  

Mirisnya lagi penambangan (PETI) tersebut tidak mungkin bisa di lakukan oleh masyarakat biasa yang tidak memiliki banyak modal atau uang banyak untuk menambang menggunakan alat berat seperti Excavator yang harganya mencapai miliaran rupiah tentunya pastilah ada oknum pemodal yang mendalangi kegiatan PETI seperti yang saat ini sedang marak di Lokasi Lubuk Toman.

Adapun informasi terbaru  yang di himpun awak media  dari beberapa hari ini aktivitas PETI dilokasi Lubuk Toman semakin marak dengan semakin meluasnya kerusakan hutan produksi atau hutan kawasan khususnya lokasi Lubuk Toman KM 26 Matan hilir selatan.

Dengan semakin maraknya aktivitas PETI di Ketapang khususnya wilayah MHS Lokasi KM 26 Lubuk Toman sangat  diharapkan penindakan tegas dari Gakkum wilayah Kalimantan bersama Polda Kalbar menindak para pelakunya dan penyedia alat berat perusak hutan dan lingkungan

Hal terpisah, Seperti di tahun lalu Gakkum Wilayah Kalimantan berhasil menindak Penambang di dalam hutan kawasan di Kabupaten Kubu Raya, hal serupa sangatlah di harapkan kepada Gakkum - KLHK Wilayah Kalimantan untuk dengan segera melakukan tindak tegas terhadap aktivitas PETI di Kabupaten Ketapang lubuk toman. Di kerena kan di situ wilayah hutan kawasan. 

Dilansir dari halaman resmi GAKKUM Kalimantan, Kepala Balai Gakkum  KLHK Wilayah Kalimantan, David Muhammad menyatakan,, Upaya penegakan hukum ini dalam rangka memberikan efek jera bagi para pelakunya dan mencegah perusakan lingkungan dan hutan kawasan, tegasnya. 23 Juni 2024

Inisial AN sebagai warga Matan hilir Selatan mengatakan sebenarnya tanah air kita yang kian hari makin meluas kerusakannya adalah sebab dari aktivitas PETI yang sebagian besar mereka menggunakan alat berat  excavator, jelasnya, 24/05/2024 .

Agar tidak semakin rusak lingkungan dan hutan kawasan di wilayah Matan hilir Selatan para aktivis lingkungan Ketapang berharap Dirjen GAKKUM - KLHK,  dan Polda Kalbar yang membidangi untuk dengan segera melakukan tindak tegas terhadap pemilik alat berat excavator yang terlibat dalam perusakan lingkungan hidup dan hutan kawanan di Wilayah Matan hilir Selatan.

*Penulis: muhamat Ali 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar